Kami mengajar di Tk Royal Victor II yang berada di samping Binus Square kami sangat tepat waktu dan antusias saat ingin mengajar walaupun sedikit gugup. kami mengajar di 3 kelas, kelas
A1= 9 murid, A2= 10 murid, & B= 13 murid yang 1 kelas nya berisi 2 orang pengajar dan ketua kami sebagai seksi dokumentasi yang membantu mengajar di setiap kelas dan mengambil foto untuk dokumentasi.Guru-guru disana pun sangat membantu dalam proses pengajaran kami.
Kami memulai persiapan Pengajaran TK, 2 hari sebelum hari mengajar. Dimulai dari mencari lagu bahasa inggris untuk anak-anak dan memfotocopy sejumlah latihan untuk kegiatan untuk pengajaran. Kami berkumpul 30 menit sebelum jadwal mengajar dan berangkat 15 menit kemudian. Kegiatan Belajar dan mengajar berlangsung dengan tertib. materi yang diajarkan di kelas adalah tentang pakaian yang diajarkan dengan Bilingual (bahasa indonesia & inggris)
Kegiatan belajar dilakukan dengan cara belajar sambil bermain dilakukan sambil diselingi menyanyi.
Overall kegiatan sudah berlangsung dengan baik. Walaupun ada kekurangan seperti kurang komunikasi diantara beberapa pengajar dan murid dikarenakan masih canggung
<Survey>
Di awal Pengajaran murid-murid terlihat canggung, bingung, tertarik terhadap kehadiran kami, setelah perkenalan diri dan mengajar beberapa lama mereka mulai terlihat senang atas kehadiran kami di kelas. Kami senang dapat mengajar di TK tersebut
Kami akan memperbaiki cara pendekatan dan pengajaran kami terhadap murid-murid. supaya murid-murid senang dan antusias saat belajar dengan kami.
Sila ke-3 : Persatuan Indonesia
Saya memilih sila ketiga karena menurut saya kita patut bangga dengan Bangsa Indonesia yang sudah berumur 70 tahun sejak kemerdekaan. Bangga karena apa? Karena rakyatnya yang bisa bersatu antara satu dengan yang lain, membuat Indonesia menjadi bangsa yang solid, yang mungkin tidak semua negara punya rasa persatuan dan persaudaraan yang tinggi ini. Hal itu juga didukung oleh semboyan Bangsa Indonesia yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda - beda tetapi tetap satu yaitu INDONESIA. Maka hal itu dapat menjadi suatu kebanggaan kita sebagai Warga Negara Indonesia di mata negara lain.
Matias Rofin Samon 1901526741
Sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Alasan saya memilih sila kedua karena sila kedua dapat menunjukan kalau kami rakyat Indonesia menjunjung tinggi Hak - hak Manusia. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai macam suku dan ras yang ada di Indonesia. Semua Manusia itu memiliki Hak yang sama yang dinamakan dengan HAM.
Terlebih lagi Indonesia juga memiliki Semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yang berbunyi "Berbeda - beda tetapi tetap satu"
Brian Felix 1901494771
Sila ke-3 Persatuan Indonesia
Karena setelah 70 tahun merdeka Kita bangsa indonesia yang memiliki berbagai macam suku dan ras masih saling hidup rukun, menghargai sesama dan hidup bersama sebagai satu kesatuan, yaitu sebagai warga negara indonesia, dan kita sebagai warga negara indonesia juga bangga atas keanekaragaman yang ada di indonesia. Keharmonisan suku dan ras itu pun dicerminkan oleh semboyan kita "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
Edwin Billy Tuar 1901508120
Menurut saya, itu dapat di cerminkan melalui sila ke-3 yaitu PERSATUAN INDONESIA karena seperti yang selalu menjadi ciri khas bangsa selalu dikatakan walaupun kita mempunyai suku dan bangsa yang berbeda-beda, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Walaupun dimana saja kita bertemu dengan orang Indonesia tidak salahnya saling menyapa, sebagai satu warga negara kita dapat saling lebih memahami, mengerti, tidak ada pikiran karena bertemu di negara lain kita akan malu untuk menyapa. Ini juga dapat sebagai contoh, dan artinya dimana saja pun kita berada nilai Pancasila harus dibawa karena kita sebagai warga negara Indonesia, membawa hal yang positif harusnya dengan bangga bahwa juga di negara lain dapat melihat orang Indonesia itu saling mempedulikam satu sama lain. Tapi jangan salah, kita tidak boleh menyapa orang Indonesia di negara lain karena hanya untuk terlihat baik atau dengan kata lain hanya mencari-cari perhatian. Memang hal itu dapat membawa contoh yang baik untuk negara lain, tetapi hal yang paling penting kita harus dengan sendirinya menyadari dan timbul rasa ingin saling menyapa bukan sebagai paksaan. Jadi sila Pancasila bukan hanya berlaku pada saat kita di Indonesia, tetapi itu harus tertanam dengan baik dalam diri warga negara Indonesia dimana pun kita berada.
Yoshua Tanugrah 1901499021
Sila ke 2 Kemanusiaan yang adil dan beradab
Menunjukkan kekentalan norma-norma masyarakat yg ada di Indonesia yang masi melekat bukan liberalisme namun Pancasila. Dan juga untuk diri sendiri agar menjadi refleksi pembelajaran untuk pribadi yang lebih baik Berthine Saul Yunior Wabia 1901512143
Sila ke 3
Saya akan memberitahukan kepada teman saya tentang pancasila di negara indonesia. Sila ke-3 merupakan sila yang sangat menonjol di Indonesia. karena saya berasal dari timur indonesia yang mulai belajar "persatuan Indonesia" yang sangat menghargai satu sama lain entah dari mana asal daerah. di Ibu kota negara saya sangat merasakan bedanya daerah saya dengan daerah lain, dan saya sangat suka dengan respect dan toleransi yang ada.
Juan Leegard Ranteallo Sampetoding 1901524982
Sila ke 5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menurut saya, saya bangga dengan sila itu, dimana di Indonesia kita menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan. Walaupun kita berbeda agama, ras, adat istiadat, suku bangsa, dan bahasa, tapi kita saling menghargai satu sama lain. Saya ingin memperlihatkan ke mereka yang di luar sana, bahwa di Indonesia, kalian akan disambut dengan hangat tanpa memandang perbedaan. Karena di Indonesia, keragaman adalah kekuatan. Dan juga Indonesia merupakan tempat yang baik untuk belajar menghargai perbedaan. Indonesia satu ! Bhineka Tunggal Ika !
Hi semua, Hari ini kami semua akan menunjukkan Video sejarah singkat pancasila. Silahkan dilihat Video dibawah ini
Sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia dimulai dengan dibacakannya sebuah pidato yang waktu itu masih belum memiliki judul oleh Soekarno pada sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPK, atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan yang nantinya diubah menjadi Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang jatuh pada tanggal 1 Juni 1945. Hingga hari ini, hari lahirnya Pancasila masih sering diperingati oleh masyarakat-masyarakat Indonesia meskipun tidak ada perayaan yang megah seperti yang layaknya terjadi setiap tanggal 17 Agustus.
Perjalanan Panjang Lahirnya Pancasila Pada masa-masa akhir Perang Dunia II, kekalahan Jepang pada sekutu dalam perang Pasifik tak lagi bisa disembunyikan. Hal ini mendesak Jenderal Kuniaki Koisi yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang untuk mengumumkan sebuah rencana untuk Indonesia ke depannya pada tanggal 7 September 1944. Hal yang diumumkan oleh Koisi ternyata adalah sebuah rencana untuk memerdekakan Indonesia ketika Jepang berhasil memenangkan perang Asia Timur, berharap pengumuman ini akan membuat Indonesia berpikir bahwa pasukan Sekutu adalah perenggut kemerdekaan mereka. Bibit yang akan membentuk lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia muncul ketika pada 1 Maret, Kumakichi Harada memberitahukan tentang pembentukan badan yang bertugas menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat BPUPKI).
Ketika BPUPKI secara resmi dibentuk pada 29 April 1945, yang ditunjuk menjadi ketua adalah Radjiman Wedyodiningrat, didampingi oleh Raden Pandji Soeroso dan satu orang Jepang sebagai wakil ketuanya. Soeroso sendiri sebenarnya memegang posisi ganda, yaitu sebagai kepala sekretariat BPUPKI bersama Abdoel Gafar dan Masuda Toyohiko. Ketika didirikan, BPUPKI memiliki 67 anggota dengan 7 diantaranya merupakan orang Jepang yang tidak memiliki hak suara.
Pada 28 Mei 1945, BPUPKI mengadakan sidang pertama mereka di gedung Volksraad, Jalan Pejambon 6, Jakarta. Sidang hari pertama ini hanya merupakan upacara pelantikan, dan sidang sesungguhnya baru dimulai keesokan harinya selama empat hari. Pada sidang ini, Muhammad Yamin menyampaikan pidato dan merumuskan hal yang menjadi awal sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia, yaitu: ideologi Kebangsaan, ideologi kemanusiaan, ideologi ketuhanan, ideologi kerakyatan, dan ideologi kesejahteraan. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mencetuskan dasar-dasar kebangsaan, internasionalisme, kesejahteraan, ketuhanaan, dan mufakat sebagai dasar negara. Ia juga memberi nama dasar-dasar tersebut Pancasila, dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar atau azas.
Usulan Pancasila milik Soekarno kemudian ditanggapi dengan serius, menyebabkan lahirnya Panitia Sembilan yang berisi Soekarno, Mohammad Hatta, Marami Abikoesno, Abdul Kahar, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, dan Wahid Hasjim. Panitia ini kemudian bertugas untuk merumuskan ulang Pancasila yang telah dicetuskan oleh Soekarno dalam pidatonya.
Rumusan selanjutnya yang nantinya menjadi pencipta sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia adalah ketika dibuatnya Piagam Jakarta, di sebuah rapat non-formal pada 22 Juni 1945 dengan 38 anggota BPUPKI. Pada pertemuan ini, terjadi debat antara golongan Islam yang ingin Indonesia menjadi negara Islam dan golongan yang ingin Indonesia menjadi negara sekuler. Ketika mereka mencapai persetujuan, dibuatlah sebuah dokumen bernama Piagam Jakarta yang di dalamnya terdapat usulan bahwa pemeluk agama Islam wajib menjalankan syariat Islam. Rancangan ini akhirnya dibahas secara resmi pada tanggal 10 dan 14 Juli 1945, dimana dokumen ini dipecah menjadi dua, bernama Deklarasi Kemerdekaan dan Pembukaan.
Pada sore hari di 17 Agustus tahun 1945, menyusul menyerahnya Kekaisaran Jepang, petinggi-petinggi masyarakat dari daerah Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kalimantan menemui Soekarno untuk menyatakan keberatan mereka terhadap rumusan sebelumnya yang menuliskan bahwa pemeluk agama Islam wajib menaati syari’at Islam. Soekarno dengan segera menghubungi Hatta dan merencanakan pertemuan dengan wakil-wakil dari golongan Islam yang tentu saja keberatan dengan usulan ini pada awalnya. Setelah diskusi cukup mendalam, kalimat dalam rumusan tersebut kemudian diubah menjadi “ketuhanan yang maha esa” demi menjaga kesatuan Indonesia.
Pada akhir tahun 1949, Republik Indonesia harus menerima rumusan penggantian bentuk pemerintahan menjadi negara federal dan hanya menjadi negara bagian Belanda. Pada masa ini, sudah terbentuk kerangka Pancasila yang hampir mengikuti Pancasila modern. Beberapa bulan setelah menjadi RIS, banyak negara bagian yang memilih bergabung dengan RI Yogyakarta, dan setuju mengadakan perubahan konstitusi RIS menjadi UUDS. Pada era kehancuran RIS ini, kerangka Pancasila belum berubah dari era awal RIS dibentuk oleh Belanda.
Ketika 5 Juli 1959 tiba, presiden Soekarno memutuskan untuk menetapkan UUD yang disahkan pada 18 Agustus oleh PPKI untuk menggantikan UUDS yang gagal menciptakan kestabilan negara pada saat itu. Menyusul penggunaan kembali UUD 1945, Pancasila yang menjadi rumusan resmi adalah Pancasila dalam pembukaan UUD, yang merupakan Pancasila yang kita kenal di era modern ini.
Hal lain yang menjadi titik penting dalam sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia adalah saat terjadi insiden Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965. Meskipun hingga saat ini masih sering terjadi perdebatan tentang siapa dan apa motif yang ada di belakang insiden ini, pihak militer bersama dengan kelompok agama terbesar pada waktu itu sepakat untuk menyebarkan kabar bahwa penggiat insiden ini adalah PKI yang ingin mengubah ideologi negara dari Pancasila menjadi ideologi Komunis. Karena upaya kudeta ini gagal, pemerintahan orde baru memutuskan 1 Oktober sebagai hari kesaktian Pancasila, menyimbolkan bahwa Pancasila menunjukkan kekuatannya (kesaktiannya) terhadap ideologi Komunis.
Hi Guys selamat datang di Blog kami
di post pertama ini kami akan memberikan jawaban terhadap beberapa soal dibawah
1. Sebutkan apa perbedaan Pancasila, Liberalisme, dan Komunisme ?
Pancasila
Liberalisme
Komunisme
Dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
Ekonomi
kapitalisme
Ekonomi
terpusat
Politik
bebas aktif
Politik
dikuasai oleh petinggi negara
Bebas
berpolitik
2. Mengapa Indonesia dengan Pancasila masih bertahan sampai sekarang ?
Karena Pancasila merupakan ideologi yang paling cocok di Indonesia dan Pancasila mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke yang memiliki berbagai perbedaan.
demikian jawaban dari pertanyaan diatas jika anda punya jawaban lain atau ingin menambahkan silahkan meninggalkan comment.